PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“Upaya Pelestarian Batik Sebagai Implementasi Wawasan Nusantar Dalam Social Budaya”
Disusun Oleh :
Irvan Dwi Yanda / 22317992
Kelas : 2TB04
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada dosen pembimbing saya yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................I
Daftar
Isi..............................................................................................................II
BAB I
Pendahuluan.........................................................................................................1
A.
Latar
Belakang
Masalah.....................................................................1
B.
Rumusan
Masalah …………….........................................................2
C.
Tujuan
penulisan................................................................................2
D.
Manfaat…………………………......................................................2
BAB II
Pembahasan..........................................................................................................3
A.
Pengetian
Wawasan Nusantara.................................................................3
B.
Penjelasan
Tentang Batik.........................................................................4
C. Sejarah
Asal Mula Batik…......................................................................4
D. Upaya
Pelestarian Batk…………………………………………………5
BAB III
Penutup................................................................................................................7
A. Kesimpulan…………..............................................................................7
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Indonesia dikenal bangsa-bangsa di
dunia sebagai salah satu negara dengan ragam budaya tradisi yang bhineka namun
dibingkai dalam tali persatuan dan kesatuan. Budaya bangsa itu tercermin
melalui ungkapan filosofis “bhinneka tunggal ika”, merupakan suatu konsep yang
lebih lanjut melandasi pola hidup dan perilaku sosial, sehingga masyarakat
Indonesia dipandang sebagai bangsa yang bermartabat, berdaulat, berbudi luhur,
beretika sosial tinggi, dan berwatak sopan yang santun. Pemilikan watak,
karakter, dan jiwa budi luhur itu dituntun oleh nilai-nilai luhur budaya
bangsa, yang dalam praktek bermasyarakat ditopang oleh lingkungan alam yang
subur dalam kondisi sosial yang kondusif, aman , tenteram, dan damai.
Keragaman seni budaya bangsa
Indonesia diantaranya terlihat melalui berbagai produk kriya tradisional,
tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan karakter dan gaya seni
masing-masing. Eksistensinya menambah maraknya keindahan bumi pertiwi.
Salah satu produk budaya Indonesia
adalah batik, karena batik merupakan produk budaya nenek moyang bangsa
Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan keberadaaanya sebagai bentuk
implementasi wawasan nusantara dalam sosil budaya. Seperti kita ketahui bersama
bahwa batik telah ditetapkan oleh UNESCO (United nations educational,
scientific and cultural organization) sebagai Warisan Budaya milik Indonesia
pada tanggal 2 Oktober 2009. Batik merupakan salah satu warisan nenek moyang
dan merupakan kekayaan budaya asli Indonesia yang harus selalu kita lestarikan
supaya tidak diakui menjadi milik negara lain seperti reog dan musik angklung.
Oleh karena itu, saya ingin menjelaskan mengenai salah satu budaya Indonesia
yaitu batik secara lebih jelas.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan wawsan nusantara?
2.
Penjelasan mengenai batik?
3.
Sejarah asal mula batik?
4.
Upaya pelestarian batik?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui tentan wawan nusantara
2.
Untuk mengetahui penjelasan mengenai batik
3.
Untuk mengetahui asal mula batik
4.
Untuk mengetahui upaya pelestarian batik
D.
Manfaat
Manfaat penulisan karya makalah ini agar mayarakat
Indonesia mengetahui atau memahami bagaimana cara dan tndakan yang dilakukan
dalam pelestarian batik sebagai bentuk penerapan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari
Tujuannya agar para bangsa ini mengetaui apa yang
disebut dengan wawasan nusantara dam implementasinya dalam kehidupan social
budaya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia
tentang diri yang serba Nusantara dan Lingkungan dunia yang serba berubah,
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhatikan sejarah dan budaya,
serta dengan memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografinya, dalam upaya
mewujudkan aspirasi bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasional,
disingkat menjadi WASANTARA(Lemhanas,1995:3)
Setiap bangsa didunia ini tentu mempunyai aspirasi
langgeng, yaitu mengenai kesejahteraan dan keamanan, yang merupakan pangkal
tolak cita-cita ynag ingin diwujudkan di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, sesuai dengan nilai-nilai budaya, etika serta tata
lakunya. Cita-cita tersebut dirumuskan
atau dijadikan dasar untuk menentukan tujuan nasionalnya. Agar seetiap bangsa
selalu mengarah kepada tujuan nasional yang telah ditetapkan, maka suatu bangsa
di dalam menyelenggarakan kehidupan negaranya memerlukan lamdasan dan pedoman
yang kokoh. Landasan dan pedoman
tersebut berupa konsepsi dan pandangan hidup yang tersusun berdasarkan hubungan
dinamis antara cita-cita, ideologi,aspek sosial budaya, kondisi geografi maupun
latar belakang kesejarahannya. Konsepsi
dan pandangan hidup tersebut dinamakan Wawasan Nasional (National
outlook). Wawasan nasional adalah cara
pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung (interaksi dan interelasi), serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya, baik
nasional, regional maupun global (Lemhanas,1995:23)
Demikian juga halnya dengan bangsa Indonesia mempunyai
wawasan nasionalnya yang tidak lain adalah Wawasan Nusantara (WASANTARA). Perumusannya sebagai berikut:
“Wawasan Nasional Indonesia atau wawasan nusantara
adalah cara pandang Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 tentang dirinya yang serba Nusantara dan lingkungannya, di dalam
eksistensi serta pengembangannya (kejayaannya) dalam mengekspresikan dirinya
baik dalan konteks (hubungannya) secara nasional maupun di lingkungan
Internasional.” (Lemhanas, 1995:23)
B.
Penjelan
Tentang Batik
Batik
adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari
budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa
lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan
sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki
ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik
pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak
"Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik
adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi
membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang
kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa
motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini,
beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta
dan Surakarta.
Batik
merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih
ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto,
yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
C.
Sejarah Asal Mula Batik
Batik
(atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan
“titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan
‘malam’ (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan
pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing. Batik secara historis berasal dari zaman
nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun
lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang
dan tanaman. Seiring perkembangan zaman, kini corak batik mengalami
perkembangan, yaitu beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, sketsa
relief candi, wayang beber dan sebagainya. Hal ini seiring dengan perkembangan
batik yang semakin indah, syarat makna dan filosofi. Harmonisasi antar sesama
manusia, manusia dengan alam dan sang pencipta, maupun harapan akan kehidupan
yang lebih baik, semua tertuang dalam motif. Selama ratusan tahun tentunya
sudah tak terhitung lagi berapa lembar batik yang telah dihasilkan para
pengrajin batikdi Indonesia.
Daerah
Penghasil Batik
Melihat
daerah penghasil batik di Indonesia lebih didominasi oleh beberapa kota yang
berada di pulau jawa seperti Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Mojokerto, Tulungagung,
Ponorogo, Banyumas, dan beberapa kota lain. Kini hasil karya kain batik dapat
mudah ditemui dalam berbagai bentuk mulai dari baju berbahan batik, sepatu
hingga tas berbahan batik. Seiring perkembangan zaman, batik online pun kini
berkembang pesat dalam perekonomian bangsa khususnya melalui jejaring internet,
guna memudahkan pecinta batik memilikinya. Saat ini karya berbatik lebih mudah
anda temukan di berbagai situs online yang menjual beraneka ragam karya khas
batik. Siapapun orangnya, bukan menjadi masalah untuk memperkenalkan batik
sebagai warisan budaya Indonesia ke kancah nasional hingga internasional
sekalipun. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai generasi penerus
bangsa dapat membawa nama baik batik hingga cucu kita kelak bangga dengan
memakai batik.
D.
Upaya
Pelestarian Batik
Seolah-olah terbangun dari tidur
panjang, pemerintah baru mulai giat mempromosikan salah satu kerajinan milik
bangsa Indonesia, yaitu batik. Kesadaran akan batik sebagai suatu produk
kerajinan bangsa yang kaya akan nilai seni budaya ini, memang datangnya agak
telat. Setidaknya setelah kebakaran jenggot gara-gara kerajinan ini sempat
diklaim oleh salah satu negara tetangga terdekat sebagai miliknya.
Namun, patut disyukuri peristiwa
itu menjadi tamparan keras buat kita untuk lebih menyadari keberadaan kekayaan
alam yang dimiliki. Banyak cara yang dapat dilakukan sebagai upaya dalam
melestarikan batik, salah satu terobosan yang dilakukan adalah menggelar
kegiatan pameran guna menghilangkan kesan dan anggapan batik hanya cocok
dikonsumsi oleh kelompok tua dan hanya digunakan untuk kegiatan formal.
Melibatkan generasi muda dalam
proses produksi hingga menjadi produk akhir berupa kain batik. Aktivitas tersebut
tentunya sangat membekas mendalam untuk mereka karena mereka menjalani proses
antara teori dan praktek yang berjalan bersamaan.
Selain itu, pemerintah juga mulai
berupaya mendorong pelaku bisnis yang bergerak di industri kerajinan batik
untuk memanfaatkan momentum kebangkitan batik di Tanah Air saat ini. Kemudian
mulai memasarkan produk batik hingga kemancanegara untuk mendapatkan konsumen
yang lebih luas, perusahaan batik dapat melakukan pameran atau workshop didalam
dan luar negeri.
Upaya pemerintah tersebut tak jauh
dari bagian untuk lebih memperkenalkan produk asli Indonesia ini ke dunia
Internasional, mempertegas bahwa batik sebenarnya adalah milik bangsa
Indonesia, sekaligus menjadi alat yang bisa digunakan sebagai sarana promosi
industri pariwisata nasional.
Departemen Pendidikan Nasional juga
menetapkan batik masuk kurikulum muatan lokal dalam pembelajaran di sekolah.
Menteri Pendidikan Nasional juga menetapkan batik sebagai salah satu seragam
yang wajib digunakan oleh sekolah.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawasan
Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri yang serba Nusantara
dan Lingkungan dunia yang serba berubah, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dengan memperhatikan sejarah dan budaya, serta dengan memanfaatkan kondisi dan
konstelasi geografinya, dalam upaya mewujudkan aspirasi bangsa dalam mencapai
tujuan dan cita-cita nasional.
Batik
adalah salah satu pembuatan bahan pakaian. Batik di Indonesia sudah ada sejak
kerajaan Majapahit. Batik merupakan warisan indonesia yang pantas diabadikan. Dalam
mewujudkan wawasan nusantara dilakukan implementasi atau penerapan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satuya dengan cara pelestarian batik yang
merupakan penerapan dari wawasan nusantara dalam social budaya.
Manfaat
melestarikan batik adalah supaya para generasi muda dapat mengetahui dan
merasakan keberadaan batik di Indonesia sebagai kebudayaan Indonesia. Batik
adalah budaya yang sangat perlu untuk dilestarikan supaya terhindar dari
kepunahan dan pengklaiman dari negara lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar